Walcott yang Siap Mekar
Arya Perdhana - detiksport
London - Hengkangnya sejumlah pemain pilar dari Arsenal tidak membuat Arsene Wenger kelabakan. Manajer The Gunners itu masih punya bintang baru --tapi lama-- yakni Theo Walcott.
Wenger sudah kehilangan Mathieu Flamini yang ke AC Milan, Gilberto Silva yang ke Panathinaikos serta Alexander Hleb yang digaet Barcelona. Sementara kebalikannya, Samir Nasri dan Aaron Ramsey didapat.
Tidak ada keharusan untuk mengganti tiap satu pemain yang pergi dengan satu pemain baru. Toh, Arsenal memiliki cukup banyak pemain muda yang kemampuannya tidak kalah, hanya saja ia butuh kesempatan untuk mekar.
Contohnya adalah Walcott. Saat dibeli dari Southampton tahun 2006, Walcott digadang-gadang akan langsung mencuat sebagai bintang. Harapan itu nyaris tepat saat ia masuk ke skuad Inggris ke Piala Dunia 2006.
Tapi harapan tinggal harapan. Pemuda 19 tahun itu ternyata belum sehebat yang digembar-gemborkan. Kurangnya kesempatan bermain di starting eleven The Gunners membuatnya kurang bisa menunjukkan kemampuannya.
Dari kesempatan yang sedikit itu, toh Walcott sudah sedikit memperlihatkan bakat besar yang dimilikinya. Seperti ketika ia menciptakan gol hebat di final Piala Carling 2007 atau saat ia mengecoh banyak bek AC Milan sebelum mengirim assist kepada Emmanuel Adebayor di Liga Champions.
Kepergian Hleb sedikit banyak bakal mendongkrak peluang Walcott menembus posisi di tim utama. Posisi keduanya relatif sama, yaitu gelandang serang yang fasih menyisir lapangan alias sebagai winger.
Dari sisi gaya bermain, Walcott agak berbeda dengan Hleb. Karena aslinya adalah playmaker, Hleb memiliki teknik tinggi dengan kejelian mengirim umpan. Sementara Walcott memiliki kelebihan dalam kecepatan dan kelincahan.
Namun perbedaan gaya tersebut bisa jadi senjata bagi Arsenal. Bek lawan yang berada di sisi kanan atau kiri pertahanan, yang terbiasa menghadapi Hleb, akan sedikit dikejutkan dengan gaya Walcott yang belum terlalu banyak diekspos.
Sebetulnya, Walcott memang sudah menunjukkan kemajuan yang cukup signifikan. Bila di tahun pertamanya ia tampil 32 kali dan hanya separuhnya yang merupakan partai Liga, maka musim berikutnya ia tampil 38 kali dan 25 di antaranya adalah di ajang Premier League.
"Dia membuat langkah maju musim lalu dan kami berharap ia bergerak lebih maju lagi," ujar Wenger kepada Telegraph.
"Musim lalu targetnya adalah bermain di 15-20 pertandingan dan musim ini targetnya adalah jadi pemain inti di tim utama. Saya berharap banyak kepadanya kali ini," lugas Wenger.
Wenger sudah memberi isyarat bagus. Sekarang semuanya tinggal tergantung Walcott sendiri. Akankah musim ini jadi saat bakatnya mekar dan menjadikannya andalan baru Arsenal?